Kamis, 28 Agustus 2008

Penari Istana Asal NTT Telantar Dipulangkan

HUT KEMERDEKAAN

JAKARTA (MI): Sebanyak 30 pe­nari asal Lembata, Nusa Tenggara Timor (NTT) yang beraksi di Ista­na Negara saat acara HUT ke-63 Kemerdekaan RI di Istana Nega­ra, 17 Agustus lalu, akhirnya pu­lang setelah hampir sepekan te­lantar di Jakarta, kemarin.

Para penari tarian Baleo, yang mengisahkan tentang proses pe­nangkapan ikan paus, itu terdiri dari siswa SLTA. Nasib mereka terkatung-katung di sebuah ru­mah kontrakan milik Dominik Rully di kawasan Jatinegara, Ja­karta Timur, karena ditelantarkan pimpinan rombongan, yang juga Kepala Dinas Depdiknas Lemba­ta, Martin Didi Lejak.

Sebelumnya, para penari ini menginap di Graha Wisata Rema­ja TMII, selama sepuluh hari se­belum upacara di istana.

Namun, sehari setelah tampil menawan di istana, mereka diusir dari penginapan karena Martin menarik uang yang disetorkan kepada pengelola penginapan, sedangkan Martin menghilang.

"Mereka sewa penginapan un­tuk penari dan rombongan. Total uang sewa Rp 1 juta. Pembayar­an dilunasi begitu mereka datang. Tiap penari dijanjikan uang saku Rp1 juta," kata Dominik.

Selama sepakan berada di Ja­karta, para penari itu makan sea­danya dan tidur berjubel beralas­kan lantai di sebuah rumah kon­trakan.
Anggota DPR dari daerah pe­milihan I NTT Setya Novanto me­ngunjungi para penari itu di ke­diaman Dominik. "Saya lihat be­rita dari televisi. Lalu saya ke sana. Saya kaget melihat anak-anak pada tidur di lantai," katanya.

Melihat keadaan itu, Novanto lalu memberikan bantuan uang dan makanan, serta menyediakan bus untuk mengangkut para pe­nari ke Bandara Soekarno-Hatta.

Novanto meminta agar Pemda NTT, khususnya Pemda Lembata harus mengusut tuntas masalah itu. (Hil/J-3)

Sumber; Media Indonesia; Minggu, 24 Agustus 2008

Tidak ada komentar: