Senin, 10 November 2008

Sutiyoso Serap Aspirasi Warga NTT

POS KUPANG/ALFONS NEDABANG


BERSALAMAN -- Mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini mencalonkan diri sebagai Presiden RI, Sutiyoso, bersalaman dengan sejumlah warga NTT yang ikut hadir dalam acara tatap muka di Restoran Teluk Kupang, Minggu (9/11/2008).


KUPANG, PK -- Calon Presiden Republik Indonesia, Sutiyoso, Minggu (9/11/2008), tiba di Kupang dan selanjutnya berkunjung ke Atambua, Kabupaten Belu. Di daerah perbatasan Republik Indonesia dan Republik Demokratic Timor Leste tersebut, Sutiyoso akan menyerap aspirasi masyarakat dan pemerintah tentang problem-problem pembangunan di NTT.


Dalam konferensi pers di Bandara El Tari Kupang, Minggu (9/11/2008), Sutiyoso menyatakan kunjungan kali ini masih dalam rangka Safari Indonesia Pantang Menyerah. Sebelum ke NTT, Sutiyoso berkunjung ke Pulau Biak dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.

Di daerah perbatasan, Sutiyoso akan bertemu dengan para eks pengungsi Timor Timur.

Sutiyoso juga akan mengadakan upacara Hari Pahlawan 10 November. "Para pengungsi merindukan pemimpin Jakarta turun menemui mereka. Saya akan dengar bagaimana rakyat Atambua menilai pemerintah melayani mereka. Itu akan jadi rekomendasi kalau saya memimpin RI," ujar Bang Yos, panggilan akrab Sutiyoso.


Sutiyoso menyatakan telah melakukan identifikasi masalah- masalah yang harus diatasi segera di wilayah yang masih banyak pengungsi di NTT. Pertama, pendidikan anak di tempat pengungsian masih jauh dari layak. Kedua, sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan masih terbatas. Ketiga, kebutuhan air bersih dan masalah lingkungan yang masih kurang. Keempat, ketidakjelasan status pengungsi. Pemerintah daerah sudah tidak menganggap mereka sebagai pengungsi. Akibatnya, bantuan mulai dihentikan. Kelima, benturan antara warga Atambua dengan eks pengungsi Timtim.

"Menyedihkan sekali kondisinya. Saya ingin menyerap aspirasi masyarakat yang lagi-lagi dirugikan oleh ketidakbecusan pemerintah sekarang dalam mengelola daerah," ujar Sutiyoso yang sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Propinsi (APPSI) selama kurun waktu 2003-2007.


Dikatakannya, Propinsi NTT merupakan salah satu contoh yang paling nyata sebagai propinsi dengan standar ekonomi lebih rendah daripada rata-rata Indonesia, dengan tingginya inflasi (15 persen), pengangguran 30 persen dan tingkat suku bunga 22 - 24 persen. NTT ini hanya dikenal sebagai propinsi dengan padang sabana yang luas, serta menjadi tempat konservasi komodo.

Namun dengan tidak banyak yang mengetahui bahwa propinsi NTT merupakan salah satu penghasil komoditas bawang putih yang diperhitungkan oleh dunia internasional. Importir-importir komoditas rempah dari Australia, Cina dan banyak negara lain tidak luput memasukkan NTT sebagai daerah penghasil utama bawang putih dunia.


Banyak dari kita mengetahui bahwa Indonesia malah mengimpor bawang putih dari Thailand. Ada pun kondisi ini tejadi karena sarana pengangkutan komoditas dari NTT ke Indonesia bagian barat masih kurang memadai sehingga lebih murah mendatangkan bawang putih dari Thailand ketimbang dari NTT yang ada di dalam negeri sendiri.

Kondisi ini menjadi perhatian khusus dari Sutiyoso yang melihat bahwa kurang memadainya keberadaan dan kualitas infrastruktur serta minimunya kualitas SDM di NTT selalu menjadi hambatan pengembangan ekonomi lokal.


"Pengembangan infrastruktur untuk daerah dengan potensi sumberdaya yang relatif miskin seperti NTT ini merupakan suatu panggilan bagi pemerintah pusat di dalam kerangka otonomi daerah untuk memenuhi amanat konstitusi guna menjaga keharmonian pembangunan antardaerah di Indonesia," ujarnya.

"Dengan adanya infrastruktur yang cukup di NTT, maka kesempatan kerja diharapkan dapat semakin meluas dan memberikan kesempatan bagi masyarakat NTT untuk berlatih mengembangkan kualitas dan keterampilan kerja yang lebih baik. Untuk selanjutnya, masyarakat NTT dapat terus meningkatkan etos kerja mereka sebagai upaya untuk bangkit bersama membangun daerah dan negaranya," tambah Sutiyoso. (aca)

Tidak ada komentar: