Sumber; www. Poskupang
Acara sehari berlangsung sejak pagi diawali ekaristi dan diakhiri perlombaan dan pertandingan olahraga. Para pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) Paroki Kalikasa, Camat Atadei, Yohakim Tange, para suster dan pembina berbaur bersama anak-anak dalam sukacita gerak dan tarik, ciri khas Sekami di Aula Dekenat Lembata.
Pastor Moderator Sekami Paroki Sta. Maria Baneux Lewoleba, Romo Hironimus Kwure, Pr, menyatakan apreasiasi dan keinginan anak-anak mengikuti kegiatan Sekami sangat tinggi. Mereka larut dalam kegembiraan tari dan lagu bersama para pembinanya.
Ia menyatakan, kunjungan Sekami dari paroki yang lain sangat positif guna mendorong perkembangan dan pertumbuhan kecerdasan, pengetahuan dan psikologi anak. Karena itu, para orangtua dan pembina diimbau terus-menerus memberikan dorongan supaya semakin banyak anak terlibat aktif mengikuti Sekami.
"Lebih banyak anak terlibat Sekami akan lebih baik. Mereka bukan hanya bisa memiliki dan mengenal lebih banyak temannya, keadaan lingkungan luar, tapi juga mendapatkan pembinaan mental dan spiritual. Aktivitas yang diramu membuat anak tidak bosan," kata Romo Hiro kepada Pos Kupang.
Pastor Dekenat Lembata, Romo Sinyo da Gomez, Pr, salut dengan partisipasi dan menyaksikan keceriaan anak-anak mengikuti kegiatan yang bernuansa hiburan dan pengetahuan rohani.
Ia berharap para orangtua dan keluarga memahami manfaat pembinaan Sekami untuk menambah wawasan spiritual, mental dan psikologi anak menghadapi tantangan masa depan.
"Kita tidak pernah tahu seperti apa kehidupan anak-anak kita saat ini ketika mereka memasuki masa 20 tahun yang akan datang. Karena itu, gereja dan Keuskupan Larantuka membuat program pembianaan melalui Sekami. Pada masa anak-anak sangat penting menanamkan nilai spiritual, mental dan psikologi anak menghadapinya. Ketika mereka beranjak remaja di dalam dirinya telah tertanam nilai moral dan spiritual. Anak bisa menentukan pilihan dari sekian banyak pilihan yang cocok menurut iman dan kepercayaannya," kata Romo Sinyo.
Ia menambahkan, Keuskupan Larantuka menetapkan tahun 2008 menjadi tahun keluarga dengan maksud memberikan porsi perhatian kepada keluarga, meningkatkan pendidikan mental dan spiritual kepada anak. Gereja memandang peran keluarga paling urgen menyiapkan anak memasuki jenjang usia remaja dan dewasa. Kemajuan ilmu pengetahuan dan komunikasi yang sangat cepat praktis tanpa batas, mendorong keluarga meningkatkan intensitas penanaman nilai-nilai di dalam diri anak. (ius)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar